Cellsbutton #4 – Invisible Cells

Written in

by


Cellsbutton #4 adalah bagian dari Yogyakarta International Media Art Festival yang digagas oleh House Of Natural Fiber. Seperti pada seri sebelumnya, festival ini lagi-lagi mengajak pegiat seni, sains, dan edukasi dari berbagai penjuru untuk berkumpul dan saling berkolaborasi dalam satu perhelatan. Sesi-sesi yang diagendakan di Cellsbutton#4 antara lain adalah lokakarya, presentasi & diskusi, serta program panggung musik lintas genre dengan tajuk Cells Urban.


Dokumentasi Cellsbutton #4 – Invisible Cells di situs web Open Labs

CELLSBUTTON#04
YOGYAKARTA INTERNATIONAL MEDIA ART FESTIVAL
INVISIBLE CELLS
27 JULY – 7 AUGUST 2007

INTRO

HONF are proud to present CELLSBUTTON, an annual community – base festival that is organized by inter – community collaborations in Yogyakarta. In 4th edition of CELLSBUTTON#04 2010 – INVISIBLE CELLS, all participants and programs were selected through Open Call application and hand – picked selection process. Selection process were made from dialogues between HONF members and surrounding creative communities to determine suitable artists and programs that are representative to Education Focus Program [EFP] vision and objectives.

Artistic Director: Venzha Christ

Advisory Board / Curatorial Members: Venzha Christ, Irene Agrivina, Julian Abraham, Tommy Surya and Andreas Siagian

Co Curator for events & programs: Ferial Afiff, Argha Mahendra, Theodora Agni, Mirna Adzania, Hamam Firdaus, and Andi Hardiyanto

COMMITTEE
Stella Maris, Putri Pitoyo, Budi Prakosa, Hara Christian Pardede, Sutanto Syambas Effendi, Agus Tri Budiarto, Nur Akbar Arofatullah, Desiree Aditya, and Julia Reshinta Anggraeni

PARTICIPANTS
International media artists, scientists, practitioners, lecturers, researchers, communities, and activists:

Yashas Shetty – CEMA [IN], Hans Bernhard – UBERMORGEN.COM [AT | CH | US], David Dronet – Station MIR [FR], Georg Tremmel – BCL [AT | JP], Colette Tron – Alphabetville [FR], Teresa Almeida [PT | SG], Marc Dusseiller [CH], Michiko Tsuda [JP], Malek Lopez [PH], ANOWL [MY], Gerard Couty [DE | FR], Rotraut Pape  [DE | FR], Sebastien Szczyrk [FR], Andreas Schlegel [DE | SG], Allison Leigh Holt [US], Rene T.A. Lysloff [US], Christian Vanderborght [FR], Halfjavanese [AU], Jacques Bigot [FR], NO.E Sakana [US], Selina Shah [UK], Pierre Le Cann [FR], Julien Creuzet [FR], Liu, Pei-Wen [TW | CH], Tobias Hoffmann [DE | CH], Kenneth Feinstein [US], Kenta Torimoto [JP | CN], sister0 [AU], Darina Alster [CZ], Ales Zemene [CZ]

Local media artists, scientists, practitioners, lecturers, researchers, communities, and activists, groups, musicians, DJs, VJs, from all-over Indonesia (Yogyakarta, Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, Pakanbaru, Batam, Bali, Papua, Banyuwangi, Pontianak, Manado, etc.):

Andi Hardiyanto, Donny Aprilianto, Catur Prasetyo, Wahyu Bimo Sukarno, Andes Christiawan, Husen Ahsari, Budi Prakosa, Argha Mahendra, Nur Akbar Arofatullah, Agus Tri Budiarto, Desiree Aditya, Hara Christian Pardede, Eka Jayani Ayuningtyas, VJ NUMBERONE, VJ Manticore, Ferial Afiff, Adriyanto Subroto, Nadya Octaria Hatta, Hamam Firdaus, Sostenes Alfonsos Agaki, Kampret Pondok Kelir, Pitra Hutomo, Arifin Wicaksono, Nindityo Adipurnomo, Karel J. Tampubolon, Denfarino Endo, Sister Morphine, Prof. Irfan D. Pridjambada, Stella Maris, Theodora Agni, Mirna Adzania, INSADA, Waterplant Community, Dr. Ing Paulus Bawole, Dash, Mystical, Arya, JW 86, Timothy Timmy, Adhari Donora, DJ JEROME, legendary gatotkaca, MC DNA, Electrocore, Rharharha, Serigala Malam, Racun Kota, DJ Rencong, Cangkang Serigala, Seek Six Sick, Armada Racun, Terbujur Kaku, Down For Life, Soda Dosa, Hengky Strawberry, Brilliant at Breakfast, SOAC, Nervous, Cranial Incisored, Hopeless, Anggisluka, 3some From Mars, dr. Triharnoto, dr. Y. Sugiri, Wulan Dirgantoro, Aditya Wishnu Wijaya and etc.


Reportase Cellsbutton #4 – Invisible Cells di Dynamic Aural Bliss Magazine (Vol. 24, September-Oktober 2010)


Reportase Cellsbutton #4 – Invisible Cells oleh Dude di GudegNet

Direktur Cellsbutton #04, Venzha menyatakan, penyelenggaraan Cellsbutton #04 tahun ini yang digelar pada 27 Juli hingga 7 Agustus mendatang dinilai menawarkan karya yang lebih beragam.

“Secara isu lokal, tema yang diangkat kali ini lebih luas. Selain itu peserta yang turut berpartisipasi juga lebih banyak, khususnya yang berasal dari luar negeri,” katanya di House of Natural Fiber (HONF) Lab, Jl. Wora-wari Yogyakarta, Selasa (3/8).

Pada penyelenggarannya kali ini, Cellsbutton #04 mengundang sejumlah seniman internasional, peneliti, dan pengajar untuk menampilkan karya-karya mereka sekaligus berbagi pengetahuan dengan masyarakat Indonesia, khususnya warga Yogyakarta.

“Ada sekitar 34 peserta dari luar negeri yang tahun ini turut serta dalam Cellsbutton #04. Nantinya mereka akan menggelar pameran, workshop, presentasi, diskusi, riset, performance, hingga konser tak hanya di laboratorium riset saja, tapi juga di sejumlah kampus di Jogja,” tuturnya.

Ke-34 peserta dari luar negeri tersebut akan membagi ilmu mereka di sebanyak 18 tempat di Jogja seperti Sevensoul Distro and Cafe, Republic Club, HONF Lab, UKDW, Insada Community, UGM, Kersan Art Space, LIP, IVAA, Embassy Club, Cemeti Art HOuse, dll.

Venzha menambahkan, saat ini keberadan Cellsbutton di dunia internasional cukup mendapatkan tempat. Meski demikian, pihaknya mengaku reputasi tersebut bukanlah menjadi tujuan utama digelarnya Cellsbutton hingga keempat kalinya tahun ini.

“Yang terpenting adalah bagaimana Cellsbutton menggali dan mengeksplorasi potensi lokal tentang inter disiplin program, yang saat ini mungkin belum cukup populer di Indonesia,” terangnya.

Sementara itu salah satu peserta Cellsbutton #04 dari Swiss, Marc Dusseiller menyatakan apresiasinya terhadap perkembangan new media art khususnya di Jogja. Menurutnya, peserta yang mengangkat biotechnology tersebut, pertumbuhan seni media baru di Jogja cukup mengesankan.

Cellsbutton adalah salah satu wahana yang ditempuh oleh The House of Natural Fiber (HONF): Yogyakarta New Media Art Laboratory untuk memeperkenalkan seni media art atau new media art yang fokus dalam pengembangan dan pemberdayaan seni, iptek, dan komunitas.

“Cellsbutton adalah festival media art bertaraf internasional pertama di kawasan Asia Tenggara yang bekerja aktif dalam dunia pendidikan. Cellsbutton mengebangkan rogram intensif yang melibatkan berbagi institui pendidikan, komunitas kreatif, institusi seni, dan lembaga penelitian,” terangnya.

Cellsbutton diharapkan menjadi jalur bagi seni media baru khususnya di Jogja untuk memperkenalkan konsep dan perspektif baru di bidang seni dan teknologi pada sendi-sendi sosial budaya.


Tahun


Rincian Acara

TanggalNama AcaraPengisi AcaraTempatPranala
27 Juli – 7 AgustusCellsbutton #4 – Invisible CellsPengisi acara untuk sesi Cells Urban:

Hari pertama:
Brilliant at Breakfast, Serigala Malam, Anggisluka, Hopeless, dan Seek Six Sick

Hari kedua:
Henky Strawberry (kolaborator visual: Julian Abraham, Marc Dusselier Dusjagr, Yashas Shety), Nervous, Down For Life, Cranial Incisored, dan Armada Racun
Lembaga Indonesia Prancis, Yogyakarta [1] [2] [3]

Media


KONTRIBUSI

Situs ini dibangun dengan koleksi terbatas yang kami miliki. Kamu bisa menambahkan konten dengan mengisi formulir di bawah ini