Kiai Kanjeng

Written in

by


Kiai Kanjeng adalah seperangkat konsep baru yang diterapkan pada alat musik atau ansambel tradisional gamelan Jawa oleh Nevi Budianto. Penamaan konsep ini merujuk pada pentas lakon bertajuk ‘Kiai Kanjeng’ yang digagas oleh Emha Ainun Nadjib dan Teater Dinasti pada tahun 1993. Selain itu, penciptaan konsep ini juga didorong oleh situasi penjualan perangkat gamelan yang biasa dipinjamkan kepada Nevi Budianto oleh komunitas lain. Prinsip-prinsip pembeda Gamelan Kiai Kanjeng dengan gamelan pada umumnya adalah sistem nada, bahan baku, dan jumlah bilahnya.

Alih-alih menerapkan sistem tangga nada pentatonis dan jenis nada slendro maupun pelog, Nevi Budianto mengaplikasikan sistem notasi solmisasi: sel-la-si-do-re-mi-fa-sol dengan nada dasar G=do atau E Minor. Tujuan pengaplikasian sistem ini adalah untuk menyelaraskan perangkat gamelan dengan jenis musik Barat atau musik Arab, tanpa menanggalkan identitas keJawaannya. Bahan baku bilah-bilah perangkat gamelan Kiai Kanjeng tidak menggunakan bahan kuningan seperti perangkat gamelan pada umumnya. Namun, tiap bilah gamelan Kiai Kanjeng semuanya dibuat menggunakan bahan besi. Hal ini juga terlihat jelas pada tampilan visualnya yang tampak berwarna hitam pekat, alih-alih kekuningan.

Selain itu, ansambel gamelan Kiai Kanjeng juga merujuk pada perasaan untuk menentukan nada yang dimainkan. Prinsip berbasis rasa yang berfungsi sebagai partitur abstrak ini diberi nama ‘ngêng’, satu hal yang juga digunakan oleh tokoh pembaharu gamelan lain seperti Rahayu Supanggah dalam tiap penggarapan lagu-lagunya.


Tahun


Riwayat Percobaan

WaktuJudul PercobaanTempatPranala
1997Penerapan pada album Emha Ainun Najib dan Kiai Kanjeng yang berjudul “Menyorong Rembulan”[1]
1997Penerapan pada album Emha Ainun Najib dan Kiai Kanjeng yang berjudul “Wirid Padhangmbulan”[1] [2]
1998Penerapan pada lagu tunggal Emha Ainun Najib dan Kiai Kanjeng yang berjudul “Tombo Ati (Live Konser Kenduri Cinta)”[1]
1998Penerapan pada album Emha Ainun Najib dan Kiai Kanjeng yang berjudul “Kado Muhammad”[1] [2]
1998Penerapan pada album Emha Ainun Najib dan Kiai Kanjeng yang berjudul “Perahu Nuh”[1]
2000Penerapan pada lagu tunggal Emha Ainun Najib dan Kiai Kanjeng yang berjudul “Cakrawala”[1]
2000Penerapan pada lagu tunggal Emha Ainun Najib dan Kiai Kanjeng yang berjudul “Hubbu Ahmadin”[1]
2000Penerapan pada album Emha Ainun Najib dan Kiai Kanjeng yang berjudul “Cinta Sepanjang Zaman”[1]
2000Penerapan pada album Emha Ainun Najib dan Kiai Kanjeng yang berjudul “Album Kesejukan”[1]
2001Penerapan pada album Emha Ainun Najib dan Kiai Kanjeng yang berjudul “Takbir Akbar”[1]
2007Penerapan pada lagu tunggal Novia Kolopaking dan Kiai Kanjeng yang berjudul “Sayang Padaku”[1]
2008Penerapan pada lagu tunggal Emha Ainun Najib, Novia Kolopaking, dan Kiai Kanjeng yang berjudul “Tembang Setan”[1]
2008Penerapan pada lagu tunggal Novia Kolopaking dan Kiai Kanjeng yang berjudul “Allah Merasa Heran”[1]
2008Penerapan pada album Emha Ainun Najib dan Kiai Kanjeng yang berjudul “Terus Berjalan”[1]
2010Penerapan pada album Emha Ainun Najib, Novia Kolopaking, dan Kiai Kanjeng yang berjudul “Sohibu Baity”[1]
2019Penerapan pada album Emha Ainun Najib dan Kiai Kanjeng yang berjudul “Lizziyaroh Qoshidiina”[1]
2020Penerapan pada album Emha Ainun Najib dan Kiai Kanjeng yang berjudul “Sholawatun Nur”[1]
2020Penerapan pada album Emha Ainun Najib dan Kiai Kanjeng yang berjudul “Raja Diraja”[1] [2]
2020Penerapan pada lagu tunggal Emha Ainun Najib dan Kiai Kanjeng yang berjudul “Takbir Akbar”[1]
2020Penerapan pada lagu tunggal Emha Ainun Najib dan Kiai Kanjeng yang berjudul “Sholawatan Nur”[1]
2020Penerapan pada album Emha Ainun Najib, Novia Kolopaking, dan Kiai Kanjeng yang berjudul “Pusaka 1”[1] [2]
2020Penerapan pada album Emha Ainun Najib, Novia Kolopaking, dan Kiai Kanjeng yang berjudul “Pusaka 2”[1]
2020Penerapan pada lagu tunggal Emha Ainun Najib dan Kiai Kanjeng yang berjudul “Lizziyaroh Qoshidiina”[1]
2020Penerapan pada lagu tunggal Emha Ainun Najib dan Kiai Kanjeng yang berjudul “Hubbu Ahmadin”[1]
2022Penerapan pada lagu tunggal Emha Ainun Najib dan Kiai Kanjeng yang berjudul “Allah Merasa Heran”[1]
2023Penerapan pada album Emha Ainun Najib, Novia Kolopaking, dan Kiai Kanjeng yang berjudul “Kepadamu Kekasihku”[1]
2023Penerapan pada album Emha Ainun Najib dan Kiai Kanjeng yang berjudul “Wakafa”[1]
2024Penerapan pada lagu tunggal Kiai Kanjeng yang berjudul “Ilir-Ilir (Live)”[1]
2024Penerapan pada lagu tunggal Kiai Kanjeng yang berjudul “Marhaban (Live)”[1]
2024Penerapan pada lagu tunggal Kiai Kanjeng yang berjudul “Pambuko Satu (Live In Purbalinga)”[1]
2024Penerapan pada lagu tunggal Kiai Kanjeng yang berjudul “Tombo Ati (Live In Purbalinga)”[1]
2024Penerapan pada lagu tunggal Kiai Kanjeng yang berjudul “Hasbunallah (Live at Yogyakarta)”[1]
2024Penerapan pada lagu tunggal Kiai Kanjeng yang berjudul “Amemuji (Live In Malang)”[1]
2024Penerapan pada lagu tunggal Kiai Kanjeng yang berjudul “Astagfirullah (Live In Yogyakarta)”[1]
2024Penerapan pada lagu tunggal Kiai Kanjeng yang berjudul “Bangbang Wetan (Live In Yogyakarta)”[1]
2024Penerapan pada lagu tunggal Kiai Kanjeng yang berjudul “Bisikan Daun-Daun (Live In Yogyakarta)”[1]
2024Penerapan pada lagu tunggal Kiai Kanjeng yang berjudul “Duh Gusti (Live In Yogyakarta)”[1]
2024Penerapan pada lagu tunggal Kiai Kanjeng yang berjudul “Ilir-Ilir (Live In Yogyakarta)”[1]
2024Penerapan pada lagu tunggal Kiai Kanjeng yang berjudul “Jembar Atine (Live In Yogyakarta)”[1]
2024Penerapan pada lagu tunggal Kiai Kanjeng yang berjudul “Kuncine Suwargo (Live In Yogyakarta)”[1]
2024Penerapan pada lagu tunggal Kiai Kanjeng yang berjudul “Pantun Ironi (Live In Yogyakarta)”[1]
2024Penerapan pada lagu tunggal Kiai Kanjeng yang berjudul “Raja Diraja (Live In Yogyakarta)”[1]
2024Penerapan pada lagu tunggal Kiai Kanjeng yang berjudul “Rampak Osing (Live In Yogyakarta)”[1]
2024Penerapan pada lagu tunggal Kiai Kanjeng yang berjudul “Shalwat Nariyah (Live In Yogyakarta)”[1]
2024Penerapan pada lagu tunggal Kiai Kanjeng yang berjudul “Sirr (Live In Yogyakarta)”[1]
2024Penerapan pada lagu tunggal Kiai Kanjeng yang berjudul “Tak Sudah-Sudah (Live In Malang)”[1]
2024Penerapan pada lagu tunggal Kiai Kanjeng yang berjudul “Terbit Rembulan (Live In Malang)”[1]
2024Penerapan pada lagu tunggal Kiai Kanjeng yang berjudul “Thola’al Badru (Live In Yogyakarta)”[1]
2024Penerapan pada album Novi Budianto, Imam Fatawi, Ale Nugoroho, dan Kiai Kanjeng yang berjudul “Sampeyan Dalem Rasulullah”[1]
2024Penerapan pada album Kiai Kanjeng yang berjudul “Tawashshulan”[1]
2024Penerapan pada album Kiai Kanjeng yang berjudul “Edisi Zainul Arifin”[1]
2024Penerapan pada lagu tunggal Kiai Kanjeng yang berjudul “Tibbil Qulub (Live In Malang)”[1]
2025Penerapan pada lagu tunggal Emha Ainun Najib dan Kiai Kanjeng yang berjudul “Tarhim”[1]
2025Penerapan pada album Kiai Kanjeng yang berjudul “Medley Maulan Siwallah”[1]

Pranala terkait



Media


KONTRIBUSI

Situs ini dibangun dengan koleksi terbatas yang kami miliki. Kamu bisa menambahkan konten dengan mengisi formulir di bawah ini