Format
Takarir
Saduran dari koran Suara Merdeka
SAPTO Rahardjo, pemusik kontemporer yang tutup usia 27 Februari lalu, dikenang melaluui festival seni media baru “Cellbutton 3: Cellsonic – A Tribute to Sapto Rahardjo” di LIP Auditorium Jalan Sagan 3 Yogyakarta, Senin (3/8) malam.
Karya Sapto selama berkarier di seni musik senantiasa menarik perhatian. Dia acap memadukan gamelan dan drum, gitar, atau synthesizer.
Langkah Sapto tak sia-sia. Kini banyak bermunculan komunitas seni media baru di Yogyakarta yang konsisten mengikuti jejaknya. Salah satunya House of Natural Fiber.
Kelompok itulah yang jadi penyelenggara acara yang berlangsung pada 1-8 Agustus. Para penampil antara lain Marko Batista (Slovenia), Kano So (Jepang), Venzha, Alex Schaub (Belanda) dan Ira feat Bintang, Manticore, Lintang Enrico, dan Wisnu.
“Itu wujud rasa hormat kami pada Sapto yang menginspirasi dan berjasa pada seniman muda untuk terus berkreasi,” tutur Theodora Agni, Media Relation Cellbutton bersama Vincencius “Venzha” Christiawan sebagai konseptor.
14 Negara
Dengarlah, alunan suara itu tanpa nada. Bahkan terkadang sunyi, dengan musik acak dari jejeran instalasi bunyi, sensor, video, dan laptop sebagai pengganti alat musik.
Salah seorang panitia, Julian Abraham, menuturkan konsep tahun ini memang eksperimental. “Musik noise, ambient, elektronik, dan varian musik eksperimental lain jadi tema kali ini.”
Sebelum pertunjukan dimulai diadakan workshop berupa presentasi konsep dan karya musik Andrej Boleslavsky (Slovakia), Prof Rene TA Lysloff (AS), dan Midi Junkie (Yogyakarta). “Supaya khalayak tak datang untuk sekedar melihat, tetapi juga mendapat wacana baru dari seniman berpengalaman,” kata dia.
Presentasi itu merupakan forum bagi para peserta lintas negara dari berbagai latar belakang. Ya, mereka adalah arsitek, desainer, musikus, seniman, dan peneliti.
Selain diikuti seniman dari 14 negara, tampil pula band dari Semarang, Terror Incognita, yang menyajikan musik noise dan eksperimental.
“Kami senang bisa berkumpul dan berkolaborasi dengan seniman dari berbagai disiplin dan negara” ujar Andi Meinl dari Monotron Prostitute yang tampil pula malam itu.
Tahun
Penulis
Bahasa
Penerbit
Tempat Penerbitan
Pranala
Media


