Prambanan, Bernas.

Bumi perlu diruwat. Dan ternyata ruwatan tak selalu berarti sesaji dan perangkat-perangkat fisis lainnya. Ruwatan bumi yang dilakukan musisi eksperimental Sapto Rahardjo bisa jadi pula bentuk “alternatif” keprihatinan terhadap situasi porak poranda yang sedang melanda negeri ini. Tak tanggung-tanggung pula, untuk meruwat bumi ini Sapto berkolaborasi dengan seniman yang mewakili tiga generasi dalam usungan warna dan aliran yang beragam.

(Dicuplik dari liputan media berjudul “Tiga Generasi Meruwat Bumi” yang dimuat pada harian Bernas, Selasa, 26 Februari 2002)