Ini intreview yang sedikit dan singkat dengan salah satu oknum dari Jogja Noise Bombing atau sedikit dari sebegitu banyaknya anak grunge yang menyukai noise.

Bagaimana kabar scene di Jogja?
Scene di Jogja sangat beragam genrenya kita saling suport satu sama lain. Kalo scene grunge di Jogja sendiri mengalami kemajuan yang sangat pesat setelah mati suri beberapa tahun

Bagaimana asal muasalnya Anda bisa ikut terseret ke noise?
Menurut saya, asal mula saya terseret ke dunia noise karena saya hampir tiap bulan nonton yes No Klub. Di situ banyak orang yang membawa alat-alat aneh dan saya mulai tertarik ke dalam untuk membuat dan memainkan suara-suara aneh tersebut.

Cerita dong, proyekan Anda dengan Indra Menus dari To Die?
Proyekan kami sebenernya proyek kagol piknik… karena kita mau piknik gak jadi dan sudah kumpul, akhirnya kita memutuskan untuk masuk studio langsung saja kita memainkan alat masing-masing. Akhirnya jadilah Three Black Dots In The Brackets atau (((…)))

Menurut Anda sebatas mana perbedaan signifikan antara grunge dengan noise?
Hahah, menurut saya noise itu nekat dan grunge masih ada alur musiknya. 

Mengapa anak-anak grunge kebanyakan salah kaprah menganggap bahwa grunge harus selalu identik dengan noise
Mungkin karena kebanyakan grunge berkiblat Kurt Cobain dan kebetulan pula Kurt Cobain suka memainkan distorsi, akhirnya pendapat mereka grunge harus noise.

Sebenarnya mana yang benar, noise adalah sebuah sub, ataukah grunge yang sebenarnya sub, atau semuanya berdiri sendiri?
Grunge adalah sebuah sub.

Oke, terima kasih banyak atas waktunya.

Extra: beri saya tiga pertanyaan apa saja.

Kenapa Kleptoopera memainkan noise?
Sumpah.. kami bodoh, gak bisa main musik dengan benar.

Kapan Anda mulai tertarik noise?
Tidak pernah.. saya main noise agar orang lain terganggu dengan aktivitas saya tersebut, saya senang karena itu.

Bagimana anda menbuat alat-alat noise yang sangat keren?
Prinsipnya.. semua benda yang bergetar kalo diberi sepul/pick up pasti berbunyi.