Format
Takarir
Saduran dari situs web Kumparan
Soerjo Poetro adalah salah seorang perintis di bidang musikologi yang sudah terjun dalam musikologi komparatif pada kurun 1910-an.
Gagasan tentang musik sebagai perlawanan kultural terhadap kolonialisme juga merasuk dalam diri R.M Soerjo. Ia merupakan anak lelaki Paku Alam V. Pada 1909 ia dikirim ke Belanda untuk belajar teknik sipil di Delft. Disana Serjo mulai menunjukkan minat lebih pada musik, kemudian ia menjadi teoris-komposer musik Jawa pertama.
Pada 1921, sekembalinya ia dari Belanda, ia menjadi guru musik membantu Ki Hajar Dewantara di Taman Siswa. Dalam perspektif musik, Soerjo Poetro memperjuangkan gagasan tentang suatu musik ‘nasional’, dimana selain menciptakan gubahan-gubahan yang memadukan musik Jawa dan musik klasik Eropa, Soerjo Poetro berjuang pula mengambangkan suatu teori yang memberikan justifikasi pada eksperimentasinya. Ia juga mencoba rebab modern yang akan dapat menampung gagasan-gagasan musikalnya (Ki Hajar Dewantara 1952: 90)
Soerjo percaya bahwa tugas paling penting untuk mengembangkan musik Jawa yang baru ialah melakukan penelitian tentang aspek-aspek pembentukan melodi, teori tentang pathet (moda), dan pembuatan instrumen. Dia merasakan dorongan kuat untuk menemukan suatu sistem notasi yang cocok untuk musik baru ini. Dalam memperjuangkan semua ideal itu, ia sangat sadar akan perlunya mendorong keikutsertaan masyarakat. Dalam konteks inilah ia menekankan dengan kuat kebutuhan mengembangkan pendidikan musik bagi masyarakat Indonesia (Soerjo Poetro 1918: 91)
Atas gagasan dan wacananya tersbut Soerjo bisa dikatakan sebagai seorang musikolog Indonesia pertama dalam pengertian harfiah. Usahanya dalam mengembangkan teori tentang gamelan Jawa, ia melakukan banyak studi mengenai musik klasik Barat dan budaya musik Asia.
Soerjo Poetro adalah salah seorang perintis di bidang musikologi yang sudah terjun dalam musikologi komparatif pada kurunn 1910-an, sebelum the Berlin School of Comparative Musicology didirikan oleh Hornbostel.
Jika Ki Hajar Dewantara mengubah Kinanthi Sandoong yang memadukan gamelan dengan musik Barat, maka Soerjo Poetro telah menggubah karya musik vokal yang bernama Rarjwo Sarojo dan menerbitkannya dalam Nederlandch Indie Oud en Nieuw (NION). Soerjo mentransliterasikan karya ini ke dalam gubahan musik seni yang baru untuk biola dan vokal, menggunkan tafsirnya sendiri dan gagasan-gagasan musikal baru.
Teksturnya dirancang secara heterophonic, mirip gamelan. Melodi-melodi yang ditulis untuk vokal dan biola pada dasarnya sama; hanya saja melodi yang dimainkan pada biola diberi tambahan-tambahan pemanis, mirip dengan gaya rebab yang dimaiinkan dalam musik gamelan.
Tahun
Penulis
Bahasa
Penerbit
Tempat Penerbitan
Pranala
Media


